Minggu, 25 September 2011

Ketika Aku Sudah Tua

 Surat untuk anak-anak ku ketika aku sudah tua nanti.................................





 Anakku.. ....
surat ini ku tuliskan untukmu.....



hanya untuk mengingatkanmu ketika aku sudah tua nanti. .....






 




 Bahkan aku yakin,
surat ini pun akan kau 
berikan juga kepada anak-anakmu nanti,








 
ketika kamu juga sudah tua seperti aku sekarang ini..




Anakku.. ketika aku sudah tua nanti, aku bukanlah aku seperti semula yang kamu kenal, 




     jadi bersabarlah sedikit denganku.. 



ketika aku lupa cara bagaimana mengikat sepatuku,
cara memakai dasiku, 

ingatlah bagaimana dulu aku mengajarmu
 






ketika aku selalu mengulang kata-kataku
tentang sesuatu yang sama, 



 
janganlah kau bosan untuk mendengarkannya 
dan jangan pula kau putus pembicaraanku..bersabarlah denganku…







ingatlah ketika kamu kecil, 
aku selalu mengulang cerita 
yang terlalu sering ku ceritakan agar kau tidur.. 
Ketika aku memintamu untuk memandikanku, 
membersihkan kotoranku, janganlah kau marah padaku..
 

Ingatkah kamu sewaktu kecil aku harus mencari segala cara untuk membujukmu mandi, 
bahkan aku harus 
membersihkan kotoranmu sebelum kau bisa membersihkannya sendiri???

Ketika aku tak paham akan teknologi dan hal-hal baru,
jangan mengejekku..


Ingat dan pikirkanlah ketika dulu aku selalu berusaha sabar 
untuk menjawab segala pertanyaan “mengapa” darimu..
 



Anakku.. 
 ketika aku sudah tak mampu untuk berjalan lagi, 


ku mohon ulurkanlah tanganmu yang masih kuat untuk memapahku seperti dulu aku memapahmu saat kau kecil waktu belajar berjalan
 

Anakku.. mungkin aku akan seketika melupakan pembicaraan kita, 
berilah aku waktu untuk mengingatnya 
dan jangan bosan untuk mengingatkanku.

Anakku… sebenarnya bagiku, setiap pembicaraan yang ku sampaikan tidaklah penting ketika aku tua nanti, asalkan kau di sampingku mendengarkannya, aku sudah sangat puas.
 


Ketika kamu melihat aku yang sudah mulai menua, 
janganlah bersedih. Mengertilah aku, pahami aku, 
dukung aku,


seperti aku menghadapi kamu ketika kamu mulai belajar memahami kehidupan
 
 


Waktu itu aku pernah memberimu petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, 
sekarang temanilah aku menjalankan sisa hidupku ini..
 



 Beri aku cinta dan kesabaranmu, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur karena dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu..
 






Anakku.. ketika aku sudah tua nanti, aku akan kembali menjadi layaknya seperti bayi atau balita yang tak selalu bisa melakukan semua hal itu dengan sendiri..
 




Jadi, Anakku.. 
mengertilah, pahami 
dan bersabarlah sedikit terhadapku 





ketika aku sudah tua nanti..
Surat ini mungkin hanya sebagian dari semua hal yang dulu pernah ku ajarkan padamu,




     aku yakin kau mengerti paham arti surat ini.. 







 



karena kau selalu,,,,,

                          lebih pintar dariku......








 
Terima kasih anakku atas semua ketulusanmu
dalam menjaga dan menemani langkahku 

menuju akhir ...


perjalanan hidupku…..

2 komentar:

  1. Puisinya mantep banget...!! :mrgreen:

    Tersentuh hatiku membacanya...
    Tak terasa menetes air mata ini...
    Terima Kasih Ibu...
    Dan juga Babe..
    Yg telah merwatku selama ini...
    Terimakasih....nya...
    Tak terasa menetes air mata ini...
    Terima Kasih Ibu...
    Dan juga Babe..
    Yg telah merwatku selama ini...
    Terimakasih....

    BalasHapus